Kasus PMK di Jawa Tengah Melonjak Menjadi 6.584, Vaksinasi Digenjot untuk Cegah Penyebaran

Semarang – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jawa Tengah terus mengalami lonjakan signifikan, dengan total kasus kini mencapai 6.584. Data terbaru yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah menunjukkan bahwa dari total kasus tersebut, 750 ekor ternak berhasil sembuh, 367 ekor mati, dan 120 ekor dipotong paksa. Untuk mengendalikan penyebaran lebih lanjut, vaksinasi terhadap hewan ternak terus digencarkan.
Peningkatan Kasus PMK di Jawa Tengah
Sebelumnya, Jawa Tengah mencatatkan 4.082 kasus PMK, namun jumlah tersebut melonjak tajam menjadi 6.584 kasus. Kepala Bidang Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Irna Kartika Wati, menjelaskan bahwa untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, vaksinasi terhadap sapi perah dan sapi potong semakin intensif dilakukan. Hal ini menyusul tambahan 40.000 dosis vaksin yang diterima oleh provinsi tersebut.
“Kami mendapatkan alokasi vaksin sebanyak 400 ribu dosis pada tahun 2025. Vaksin tersebut akan disalurkan secara bertahap mulai Januari hingga Maret 2025,” ungkap Irna pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Distribusi Vaksin untuk Cegah Lonjakan Kasus PMK
Sebanyak 200 ribu dosis vaksin pertama akan didistribusikan pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2025. Tahap pertama alokasi vaksin terdiri dari 40 ribu dosis pada Januari, 120 ribu dosis pada Februari, dan 40 ribu dosis pada Maret. Sementara itu, 200 ribu dosis vaksin sisanya akan dialokasikan pada pertengahan tahun 2025 untuk vaksinasi ulangan.
Pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah berharap dengan adanya vaksinasi massal ini, lonjakan kasus PMK di Jawa Tengah yang saat ini masih meningkat dapat terkendali.
Daerah Perbatasan dengan Jawa Timur Paling Rawan
Menurut Irna Kartika Wati, daerah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang paling rawan terkena penyebaran PMK. Beberapa daerah yang mengalami lonjakan kasus PMK di Jawa Tengah, di antaranya adalah Wonogiri yang berbatasan dengan Pacitan (1.471 kasus), Sragen yang berbatasan dengan Ngawi (1.354 kasus), dan Blora yang berbatasan dengan Bojonegoro dan Ngawi (661 kasus).
Data Terbaru Mengenai Kasus PMK di Jawa Tengah
Berdasarkan data terkini, total kasus PMK di Jawa Tengah telah mencapai 6.584. Dari jumlah tersebut, sebanyak 750 ekor ternak berhasil sembuh, 367 ekor mati, 120 ekor dipotong paksa, dan sisanya masih dalam penanganan dan perawatan dengan memisahkan ternak yang terinfeksi dari ternak lainnya.
Penyebab Penyebaran PMK di Jawa Tengah
Irna juga menduga bahwa penyebaran PMK di Jawa Tengah semakin meluas akibat perdagangan hewan ternak melalui pasar hewan. Meskipun pasar hewan di beberapa daerah seperti Blora, Wonogiri, dan Sragen sudah ditutup, ternak yang sudah terinfeksi PMK sempat masuk ke Jawa Tengah dan menyebar ke ternak lainnya.
Dengan langkah vaksinasi yang terus digencarkan, diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk dari wabah PMK ini terhadap sektor peternakan di Jawa Tengah.